Yusuf Mansur, Kyai Merambah Dunia Bisnis



Oleh Muchsin Ismail Praktisi Pendidikan
 


Tidak banyak kyai yang merambah dunia bisnis dan mempunyai reputasi nasional. Dari yang sedikit itu, salah satunya adalah ustadz Yusuf Mansur, kyiai asal Betawi. Beliau terjun atau nyemplung (meminjam istilah yang sering beliau sampaikan dalam dakwahnya) dalam dunia bisnis dari perjalanan hidupnya yang berliku. Ustazd Yusuf Mansur memang berbeda dengan kebanyakan kyia lainnya, beliau sangat jeli dalam membaca peluang usaha dan merealisasikannya.

Tulisan ini hendak mengangkat apa yang beliau lakukan dalam dunia bisnis. Penulis berkharap melalui tulisan ini ada khikmah yang bisa kita petik dan mudah-mudahan mendatangkan manfaat untuk kita bersama. 

Sebagai public figure, apa yang menjadi pikiran dan tindakannya akan berdampak sangat luas. Dan memang, salah satu cita-cita beliau adalah ingin mengembalikan martabat Indonesia. Cita-cita ini lahir sebagai kegelisahan beliau mendapati fakta perusahaan besar Indonesia yang bernama indosat dijual ke pengusaha asal Qatar. Dalam pemikiran beliau hal ini sejatinya tidak perlu terjadi jika sajah owner Indosat mau melibatkan konsumennya sebagai pemilik saham Indosat dengan “menahan” pulsa konsumen tidak lebih dari 10.000 rupiah dari jutaan pelanggannya.  

Bisnis Yusuf Mansur Bermula 

Ide program ini bergulir sejak 2012. Bisnis itu berawal dari kicauan Yusuf di Twitter. Ustadz yang moncer lewat buku ‘Wisata Hati’ dan ajaran sedekah itu menyoroti cengkeraman asing di negeri ini. Menurutnya, banyak sumber daya alam Indonesia, dan peluang-peluang bisnis di Indonesia tidak dinikmati rakyat tapi oleh korporasi asing. 

Maka dari itu, ia mengajak warga supaya berjamaah membeli kembali aset Indonesia yang dikuasai kapitalis. Awalnya, setiap orang bisa menyumbang Rp 1 juta dan hanya dalam waktu dekat sudah terkumpul Rp 800 juta. Uang hasil patungan itu digunakan Yusuf untuk bisnis hotel. Yusuf mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara bernama Topas, dekat Bandara Soekarno-Hatta. Banderol harga hotel dan apartemen Topas sekitar Rp 150 miliar. Setiap peserta membenamkan modal Patungan Usaha sebesar Rp 12 juta. Yusuf membidik 15.000 peserta PU demi memuluskan proyek ini. 

Selain itu juga, Yusuf Mansur juga bermimpi bisa mengakuisisi ladang minyak di Kazakhstan yang belum digarap negara tersebut. Yusuf yang mendapatkan info dari rekannya di Pertamina mengatakan membutuhkan investasi hingga Rp 1 triliun untuk mencaplok sebuah ladang minyak di Kazakhstan tersebut. (lihat https://finance.detik.com

Kini apa yang menjadi impian ustadz Yusuf Mansur, sebagiannya sudah terealisai, diantaranya, memiliki hotel yang bisa menampung jamaah Indonesia yang mau mengadakan perjalanan spiritual ke Saudi Arabia, umroh dan haji. Dan pada Oktiber 2016, lewat instagramnya, Yusuf Mansur mengatakan, InsyaaAllah 5 pesawat ini, bakal terbang perdana, menuju Jeddah, membawa jamaah umrah, mulai… (lihat
Setahu saya, jika tidak keliru, salah satu dari pesawat itu sudah terparkir di Bandara Halim Perdanakusuma.
Selain itu, beliau juga membidani lahirnya koperasi umat Daqu dan bisnis yang berbasis teknologi. Bisnis yang disebutkan terakhir itu namanya paytren.

Perusahaan ini didirikan langsung oleh pemilik perusahaan – Ustadz Yusuf Mansur. Treni adalah akronim perusahaan PT.Veritra Sentosa Internasional yang resmi menggantikan VSI sejak Juni 2014. Perubahan juga terjadi pada nama produk sebelumnya (V-Pay) berganti menjadi PayTren yaitu teknologi layanan transaksi yang dapat digunakan pada semua jenis telefon selular atau handphone (melalui Aplikasi Android), Yahoo Messenger, Gtalk/ Hangouts, atau SMS biasa) untuk memudahkan melakukan pembayaran seperti halnya pembayaran melalui ATM/ Internet Banking/ PPOB yang berlaku di lingkungan komunitas tertutup/ intern. Komunitas ini disebut sebagai Komunitas TRENI atau dikenal pula sebagai Komunitas PayTren yaitu sekelompok masyarakat yang terdaftar sebagai mitra pengguna atau pebisnis teknologi PayTren. (lihat http://www.berkahpaytrenku.com/2017/01/pt.html)
 
Adalah tidak berlebihan jika saya katakana bahwa kyia kondang Yusuf Mansur pastinya masih memiliki rencana bisnis lainnya, misalnya apakah mendirikan perbankkan atau lainnya. Kita tunggu saja dan waktu yang akan membuktikannya. Setelah Yusuf Mansur terus kyia siapa lagi yang mau menyusul?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna “Antum A’lamu Bi Amri Dunyakum”

Kewajiban Khilafah dan Pandangan 'Ulama Empat Madzhab Terhadap Khilafah

Mimpi Syaikh Taqiyuddin An Nabhani